Tips ke Bromo Bersama Balita



Sebelum kasus Covid melonjak lagi tahun ini, aku dan keluarga sempat melakukan trip ke Bromo, Jawa Timur, Indonesia pada awal Juni 2021. Berdasarkan info dari penjaja kuda di kawasan Bromo, periode Januari sampai Juni biasanya kawasan Bromo Tengger Semeru didatangi wisatawan lokal dan sekitaran Asia. Periode Juli sampai Desember banyak didatangi wisatawan dari Eropa dan sekitarnya. Sejak pandemi setahun kemarin, kawasan ini sempat mati suri dan baru mulai ramai dikunjungi wisatawan lagi 2-3 bulan belakangan ini.

Kami memutuskan untuk membawa balita ke Bromo karena memang aksesnya yang sangat wisatawanable. Bahkan Akung-Uti pun diajak karena ya memang seramah itu tracknya. Cuma namanya aja gunung merapi, tapi nggak ada acara nanjak-nanjak ala hiking ke gunung. Akses ke kawahnya aja tersedia tangga yang rapi. Gampang deh pokoknya, cocok untuk liburan cantik.

Akses tangga ke Kawah Bromo

Pilihan spot menarik yang bisa ditemukan di Bromo

Gunung berapi aktif Bromo terletak di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dengan ketinggian 2.329 MDPL. Area Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini memiliki banyak objek wisata yang bisa dijelajahi selain gunung Bromo yaitu :

  1. Candi atau pura luhur poten (lokasi sembayang umat Hindu suku Tengger)
  2. Bukit (Puncak B29)
  3. Air terjun (Coban Trisula, Coban Pelangi, air terjun Madakaripura)
  4. Gurun pasir atau kaldera seluas 10 kilometer persegi yang dikenal sebagai lokasi pasir berbisik
  5. Savana (bukit teletubbies)
  6. Danau (Ranu Klakah, Ranu Pani, Ranu Regulo), dan banyak lagi

Sunrise Bromo yang terkenal menawan, hamparan pasir berbisik, lembah yang cantik, langit malam bertabur bintang serta udara dingin yang menyegarkan pas untuk Kamu yang hobi wisata alam cantik. Enam lokasi terbaik melihat sunrise Bromo adalah :

  1. Puncak Penanjakan (kami pilih ini)
  2. Bukit Cinta
  3. Pos Dingklik
  4. Bukit Kingkong
  5. Bukit Mentingen
  6. Puncak Seruni Point 

Keenam lokasi ini bisa Kamu pilih saat mendaftar sendiri ke website booking online masuk Bromo atau dengan request ke tour guide jika Kamu menggunakan jasa tour guide. Pastinya keenam lokasi ini akan menawarkan pengalaman melihat sunrise berbeda dan pastinya menakjubkan.

Awal musim kemarau adalah pilihan paling tepat untuk mengunjungi Bromo. Karena pengaruh vegetasinya, Gunung Bromo memiliki dua versi pemandangan yang berbeda saat kemarau dan musim hujan. Untuk berwisata ke Bromo waktu terbaiknya adalah di bulan Mei hingga Agustus. Saat musim kemarau di bulan september hingga desember savana akan menguning sehingga kurang maksimal untuk dinikmati.

Registrasi masuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Kami memilih booking online agar lebih mudah prosesnya, jadi saat hari H tinggal menunjukkan bukti pembayaran. Bisa juga melakukan pembayaran on the spot tapi ada resiko tidak dapat slot masuk karena setiap harinya pengunjung yang boleh masuk dibatasi jumlahnya, apalagi saat pandemi seperti ini. Dan juga booking langsung disana akan kena tambahan biaya Rp 20.000/orang. Prosesnya gampang kok, tinggal diikuti saja petunjuk di website bookingbromo.bromotenggersemeru. Dengan booking online Kamu juga bisa mengecek apakah status gunung aman untuk didatangi karena jika kondisi gunung sedang aktif, aktifitas turis pasti dihentikan alias izin masuk tidak dibuka.

Alur booking online masuk Bromo

Empat pintu masuk gunung Bromo

Ada empat pintu masuk gunung Bromo, kami memilih dari Coban Trisula - Malang karena kami berangkat dari Malang. Pintu masuk lainnya adalah Cemoro Lawang dari Probolinggo, Pananjakan dari Pasuruan, dan Senduro dari Lumajang. Untuk roda empat, biaya masuknya Rp 10.000 per kendaraan. Harga tiket masuk wisatawan lokal saat weekday Rp 29.000 dan untuk weekend Rp 34.000. Harga ini pastinya berbeda dengan wisatawan asing, semua bisa dilihat detail di websitenya.

Pilih jasa private tour atau open trip?

Kami memilih naik kereta dari Stasiun Gambir (Jakarta) ke Stasiun Malang. Aku sarankan ambil paket wisata private tour atau open trip karena Kamu hanya perlu duduk manis saja tanpa ribet memikirkan akses perjalanan ke Bromo. Jika berangkat sendiri atau berdua bisa pilih open trip agar lebih hemat dan bonus punya kenalan baru dengan teman satu open trip. Jika berangkat dengan keluarga atau ingin private moment, Kamu bisa memilih paket private tour.

Perlu diingat, perjalanan ke Bromo akan melewati medan berpasir yang cukup sulit ditempuh dengan kendaran. Kendaraan yang mumpuni dan pas untuk area itu adalah mobil jeep atau motor trail. Jadi biaya yang kamu keluarkan untuk private tour atau open trip akan sebanding daripada harus menyewa mobil jeep sendiri. Mobil pribadi yang diperbolehkan masuk adalah mobil four wheel drive (4WD) karena pastinya akan sangat sulit dan beresiko membawa mobil biasa. Kamu akan melewati jalur berpasir yang lumayan lama, kalau nggak salah sekitar 15-20 menit dan sensasinya seperti naik wahana pontang-panting di Dufan.

Untuk kendaraan pribadi atau bis, bisa parkir di rest area atau hotel lalu menyewa jeep ke Bromo. Harga sewa jeep sekitar Rp 450.000 - Rp 600.000 tergantung berapa banyak lokasi yang ingin dikunjungi. Jangan ditawar ya kak, rata-rata harganya pasti sama karena mereka semua dibawah naungan paguyuban jeep di TNBTS. Kalau bisa kasih tips untuk jasa tour guide yang memuaskan, toh niatnya memang jalan-jalan alias bakar duit kan. Sekalian beramal. Hehe...

Tips dariku, booking jeep seminggu sebelumnya apalagi jika Kamu datang saat weekend atau musim liburan karena dikhawatirkan tidak kebagian jeep. Jangan lupa pilih jeep yang memiliki dudukan diatasnya kalau Kamu ingin duduk diatas jeep saat di perjalanan atau untuk foto-foto cantik.

Kami pilih jasa private tour

Sekarang sudah banyak banget jasa private tour yang bisa dengan mudah diakses. Mau tour seharian atau plus menginap di Bromo semua sudah tersedia, tinggal pilih aja ya. Karena membawa balita dan orangtua, kami memutuskan untuk private tour dengan meeting point langsung di depan hotel tempat kami menginap. Iya semager itu, haha. Ya maklum, niatnya memang liburan cantik, jadi kami nggak mencari opsi kendaraan umum.

Untuk penginapan, Kamu bisa memilih homestay atau penginapan sederhana di sekitar Bromo atau mendirikan tenda sendiri. Area yang diperbolehkan menjadi tempat camping di Gunung Bromo adalah Bukit Kingkong, Bukit Cinta, Bukit Mentigen, dan Seruni Point tapi tetap harus dengan izin pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ya. Kami memutuskan menginap di Malang biar sekalian jalan-jalan di kota Malang.

Kami ambil private tour dari eagletourguide yang dipandu mas Gilang. Masnya ini anak gunung, ramah, supel, lulusan Universitas Brawijaya jurusan Administrasi Publik. Usaha tour guidenya ini dirintis bersama keluarga besarnya. Berikut detail Paket Wisata Bromo Midnight dari eagletourguide dan harganya.

Untuk harga open trip biasanya mulai dari Rp 300.000/pax tergantung penyedia jasa. Dari Mas Gilang kami mendapatkan rekomendasi spot yang oke, rekomendasi tempat makan hitsitinerary yang pas untuk memaksimalkan perjalanan seharian, serta info sejarah dan kebiasaan penduduk lokal disitu. Berangkat dijemput, pulang diantar, dijalan bobo cantik. Mantul.

Foto diambil oleh Akung

Tips ke Gunung Bromo bersama balita

1. Datang saat weekday

Kemarin kami datang saat weekend dan puncak pananjakan rame sekali padahal masih masa pandemi. Untungnya setelah mencari, kami mendapat spot lain (bukan spot utama) yang sepi dan viewnya cantik sekali untuk dinikmati.

2. Ambil paket Bromo midnight: milky way dan sunrise photography tour

Jika waktunya panjang, coba pilih paket tour ini. Jika mengambil paket yang menginap di Bromo, Kamu akan diajak menikmati dan memotret milky way diatas langit Bromo tengah malam yang sensasinya seperti sedang berada di planet lain. Atau Kamu bisa datang saat momen upacara adat tapi sayangnya sejak pandemi, upacara adat hanya terbuka untuk warga lokal sekitar Bromo saja.

3. Jangan lupa bawa kamera

Pastikan membawa kamera yang oke untuk menangkap semua bagian keren di kawasan Bromo. Tapi biasanya penyedia jasa tur memberikan jasa foto dengan DSLR yang merupakan bagian dari tour service kok.

4. Masker, sunscreen dan kacamata hitam

Pastikan kamu membawa masker atau buff karena terjangan debu pasirnya super sekali selama perjalanan ke Bromo atau saat naik kuda. Jangan lupa aplikasikan suncreen minimal 20 menit sebelum turun mobil biar nggak gosong. Meskipun suhu dingin tapi mataharinya terik sekali. Dan terakhir kacamata hitam untuk menghadang debu dan terik matahari.

5. Kupluk, syal, jaket tebal dan sarung tangan

Siapkan kupluk, syal, jaket tebal dan sarung tangan karena suhu siang hari di Bromo sekitar 15 derajat celcius dan malam hari bisa di bawah 10 derajat celcius. Saat kami pergi kemarin Bromo nggak terlalu dingin sih. Aku bahkan masih bisa membuka sarung tangan di puncak pananjakan. Mungkin bukan puncak suhu terdingin Bromo kemarin itu. Aku pakai double jaket, malah jadi terasa agak gerah saat harus menanjak. Tapi nggak ada salahnya dibawa untuk berjaga-jaga kan :)

6. Uang cash is a must

Di kawasan Bromo nggak ada ATM ya kak. Jangan sampai nggak bisa jajan atau sekedar beli indomie rebus karena nggak bawa uang tunai. Kombinasi indomie rebus, pisang goreng dan kopi panas (yang sepuluh menit langsung adem) adalah best combo di puncak Bromo.

7. Pilih rute pulang-pergi yang berbeda

Biasanya sih tour guide yang baik akan bawa kamu pulang-pergi dengan rute berbeda sehingga bisa menikmati perjalanan yang berbeda. Tapi bisa request juga di awal untuk make sure ke abang jeepnya. Jika berangkat lewat rute Malang dengan pemandangan alami, bisa coba pulang lewat rute Probolinggo yang melewati perbukitan dengan jalan aspal yang berkelok-kelok.

8. Bawa P3K

Kondisi badan Kamu sendiri yang tahu, jadi bawa P3K yang sekiranya Kamu butuhkan untuk berjaga-jaga. Aku kemarin bawa koyo, tolak angin, balsem, antimo dan multivitamin. Untuk yang bengekable, jangan lupa bawa inhealernya ya kak.

9. Toilet dan mushola

Di sunrise point tersedia toilet dan mushola kok jadi aman untuk ritual sholat subuh dan panggilan alam di pagi hari. Kami lebih memilih toilet di warung tempat kami jajan, soalnya nggak terlalu rame seperti toilet umum. Fyi aja nih, sekali ke toilet disana Rp 5.000 ya kak, maklum di puncak mah susah air. Jadi jangan sering-sering pipis, takut bangkrut. Jangan lupa bawa mukena dan sajadah kecil biar lebih nyaman beribadahnya.

10. Siapkan itinerary

Karena kami menggunakan paket tour, jadi kami mengikuti itinerary yang disarankan tour guidenya aja. Tapi penting untuk membaca dan mencari tahu spot apa yang akan kamu datangi sehingga bisa tahu point penting apa yang harus dinikmati di spot tersebut.

11. Sepatu atau sandal gunung

Jangan pakai high heels atau sandal jepit ya gengs. Medan berpasir Bromo harus ditempuh dengan alas kaki yang nyaman dan aman. Jika menggunakan sandal gunung, jangan lupa pakai kaus kaki agar kaki tetap hangat dan terlindung.

12. Bunga edelweis, oleh-oleh khas Bromo

Perkara bunga abadi ini sempat viral karena netijen julid sama Atta-Aurel yang liburan ke Bromo dan foto-foto pakai bunga ini. Please cari tahu dulu sebelum komentar ya netijen budiman. Bunga edelweis disini dibudidayakan warga lokal yang kemudian dijual ke wisatawan. Bukan bunga liar yang dipetik sembarangan. Satu buketnya murah banget cuma Rp 10.000 aja.

Bunga Edelweis Bromo

13. Berkuda ke kaki kawah Bromo

Dari titik parkir mobil jeep Kamu bisa memilih jalan kaki ke kawah Bromo atau berkuda. Jalan kaki santai PP bisa sekitar satu jam. Aku nggak ada tenaga dan niat untuk jalan kaki, jadi naik kuda aja hehe. Harga normalnya PP naik kuda itu Rp 150.000. Nggak usah ditawar ya kak, kudanya juga butuh makan, abangnya juga cari nafkah, biar sama-sama senang. Pastikan aja bayar kudanya di titik kamu berangkat, karena bisa ada resiko saat Kamu jalan kaki menanjak ke kawah, kamu ditinggal pergi abang kudanya (ini tips dari mas Gilang). Nggak mau kan udah bayar 150 ribu tapi harus jalan kaki pulangnya. Jangan lupa bawa minum ya, nanjak ke kawah cape gengs.

Tips membawa balita naik kereta api jarak jauh

Tips ini penting untuk ibu-ibu sepertiku. Soalnya kalau pergi bawa anak itu yang dipikirin banyak biasanya. Persiapannya harus bener biar jaman sepanjang perjalanan. Yuk disimak Bunda.

1. Pastikan bawa partner

Ngasuh balita 15 jam di perjalanan kereta Jakarta-Malang sungguh menguras tenaga. Aku pergi bersama Akung-Uti yang bantuin jaga Kin, tetap aja kewalahan. Kami ambil kereta malam, tapi tetap aja cape karena meskipun pada akhirnya Kin bobo malam setelah jumpalitan main, tidur di kereta tetap nggak nyaman. Jangan lupa bawa mainan atau busy book untuk menemani anak di perjalanan agar tidak bosan.

2. Pilih kereta dengan 2 kursi

Kalau bisa, biarpun si kecil belum bayar tiket, cari tempat yang disebelah kamu kursinya kosong. Kemarin saat berangkat aku dapat kursi di pojok yang cuma satu kursi jadi Kin saat tidur harus dipangku, nggak bisa diselonjorkan di kursi. Akhirnya pindah tempat. Alhamdulillah ada kursi kosong sampai Malang. Biarpun saya nggak bisa tidur pules, seenggaknya Kin bisa tidur pules jadi nggak rewel karena tidurnya cukup. Makan dan istirahat penting untuk anak biar tetap fit dan nggak rewel.

3. Bawa bekal makanan untuk di kereta

Makanan di kereta itu mahal ges. Kopi instan satu cup Rp 10.000. Aku udah bawa kopi mau beli air panas segelas aja nggak bisa, tetap harus bayar sepuluh ribu alias beli sama kopinya. Makanan yang dijual pun mahal, selimut disewakan. Cuma dapat masker doang sepanjang 15 jam perjalanan. Pokoknya komersil banget deh, biarpun eksekutif tapi pelayanan KAI nggak banget. Padahal makanan yang dijual di stasiun masih masuk akal harganya. Kopi dipuncak Bromo yang jauh aja cuma Rp. 7000 segelas. Next time untuk perjalanan selama dan sejauh itu, aku lebih memilih naik pesawat yang lebih cepat dan praktis atau naik mobil pribadi.

4. Surat tes bebas covid-19

Di Stasiun Gambir Kamu harus punya surat tes bebas Covid-19 atau melakukan tes GeNose (Rp. 30.000) atau rapid tes antigen (Rp. 85.000). Ya pastinya aku milih GeNose dong, murah, gampang dan cepat. Balita nggak perlu menunjukkan surat tes bebas Covid-19. Pastikan kamu datang minimal satu jam sebelum keberangkatan karena kamu harus mencetak tiket dulu sebelum antri panjang untuk tes GeNose. Selanjutnya tinggal ikutin arahan petugas. Saranku datang dua jam sebelumnya biar kamu nggak perlu buru-buru, bisa santai atau ke toilet dulu dan bisa beli bekal makanan untuk perjalanan di kereta. Hasil tes bisa langsung dicek dengan scan di barcode yang diberikan petugas, tapi kalau di stasiun Malang hasilnya masih diprint dalam selembar kertas bukan dalam bentuk digital.



5. Pintu keluar Stasiun Malang

Ada dua pintu keluar Stasiun Malang, Pintu Timur dan Barat. Saya keluar pintu Barat karena nggak tahu harus pilih yang mana. Pintu Barat itu pintu keluar-masuk yang lama. Tampilannya masih Stasiun jadoel. Kalau pintu Timur tampilannya sudah mirip Bandara. Rapi bersih dengan desain yang oke. Mau keluar dari pintu mana aja nggak masalah karena sebenarnya deketan, tapi untuk keberangkatan kamu harus masuk dari pintu Timur. Dengan mengetahui hal ini Kamu jadi sat-set saat ribet membawa bocil.

6. Bawa bekal awet untuk anak

Bekal ini akan berguna untuk banyak momen. Contoh saat kami berangkat dari hotel tengah malam untuk kejar sunrise dan warung sekitar puncak kebanyakan hanya menyediakan mie. Bisa bawa bubur instan, pasta siap makan atau masak bekal dulu sebelum berangkat lalu masukkan ke wadah tahan panas. Jangan lupa bekal air putihnya ya.

Bagaimana gengs? Udah mupeng pengen trip ke Bromo. Semoga pandemi bisa segera mereda ya biar kita semua gampang untuk travelling ke tempat-tempat keren seperti ini. Semoga rejekinya lancar dan sehat-sehat terus ya kita. Amiin...

2 comments

  1. Wow... nice article. 👍 Thank you for your sharing... ❤😊

    ReplyDelete