Apakah kulit Kamu memang sensitif atau menjadi sensitif karena treatment yang salah? Kita cek dulu yuk apa sih yang sering kita sebut kulit sensitif. Biasanya kita merasa kulit kita sensitif saat sering merasa kulit sering perih, kemerahan, terbakar saat terkena sinar matahari ataupun gampang iritasi.
Baca juga : Penanganan Luka Dermatitis Dishidrotik (Eksim Pompholyx) dengan Plester Hidrokoloid
Apa benar kulit kamu sensitif ?
Sumber : verywellhealth.com |
Apa penyebab kulit sensitif ?
- Memiliki masalah kulit atau alergi seperti dermatitis, eksim, dan sebagainya
- Bahan kimia tertentu pada personal care, detergen, parfum, sabun atau produk pabrikan lainnya
- Kulit yang terlalu kering atau menipis, salah satunya karena over eksfoliasi
- Perubahan cuaca atau suhu ekstrim
- Faktor genetik alias keturunan dari orangtua
- Stres, perubahan hormon
- Gaya hidup tidak seimbang
- Polusi lingkungan, paparan EMF
- Prosedur medis
- Kelemahan organ paru karena kulit adalah representasi organ paru dalam ilmu pengobatan klasik
Krim steroid awal kulit sensitifku
Sumber : health.detik.com |
Aku tidak mengatakan menggunakan cream dokter kulit dari klinik kecantikan itu nggak baik. Untuk orang-orang yang memang membutuhkan treatment dari jerawat yang parah misalnya, pasti akan sangat membantu. Tapi untuk aku yang sebenarnya nggak memiliki masalah kulit apapun, pilihan untuk menggunakan cream dokter sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. Tips dariku, selalu tanyakan bahan apa saja yang terkandung dalam produk yang Kamu pakai. Kamu boleh banget dan berhak tahu kok :)
Dari skincare menjadi psoriasis
Sekitar tahun 2013 hingga 2017 aku menggunakan cream dokter. Sampai akhirnya aku memutuskan stop menggunakannya. Salah satu alasan terbesarnya adalah masalah kehamilan pada anak pertamaku yang kuduga karena kandungan bahan kimia pada produk skincare yang aku pakai. Temanku yang sesama analis laboratorium ternyata bekerja di pabrik yang membuat krim dokter yang aku pakai dan mengatakan kalau krim tersebut mengandung steroid. Hiks.
Pertengahan 2017 aku stop semua produk skincare dari dokter dan mulai tertarik dengan skincare Korea karena beberapa kali coba pakai terasa cocok. Aku mulai belajar membaca komposisi produk dan mempelajari fungsi setiap step skincare. Tapi sekali lagi, aku menggunakannya too much, sehingga akhirnya terjadi over eksfoliasi. Kulitku menipis, sensitif dan berakhir dermatitis, tepatnya sebopsoriasis. Cerita lengkapnya bisa kamu baca dibawah ini,
Baca juga : Gejala Psoriasis, Sebopsoriasis
Perjalanan menemukan skincare natural-organik
Kulit normalku dulu sebelum mencoba banyak skincare cukup "bandel". Reaksinya cuma 2 saat mencoba skincare, kasih efek oke atau nggak kasih efek apa-apa jika tidak cocok. Kalau sekarang setelah menggunakan skincare natural-organik dan merubah pola hidup lebih berkesadaran, setiap mencoba skincare konvensional kulitku "protes" dalam bentuk gatal atau iritasi. Alhamdulillah si kulit sudah punya batasan mana yang bisa dan nggak bisa diterimanya lagi.
Aku bukan pakar dibidang skincare, hanya mencoba sharing pengalamanku hijrah ke skincare natural-organik. Tentunya kali ini dengan riset yang cukup panjang. Berawal dari join grup whatsapp HBC sejak 2016, mengikuti akun instagramnya Mba Dewina @hellomissbunny hingga mendapat materi tentang skincare organik dari Bude Maya founder Skintegrity lewat sharing grup whatsapp.
Perbedaan skincare konvensional, clean, natural dan organik
Perbedaan skincare itu terletak tidak hanya dari komposisi bahannya, tapi juga proses pembuatannya. Skincare pun punya level keamanan yang bisa Kamu pilih. Dari piramida level skincare dibawah ini bisa dilihat jenis paling bawah adalah yang affordable, banyak dan mudah didapat hingga paling atas yang ketersediaanya terbatas dan mahal harganya.
a. Konvensional skincare (drugstore)
Skincare jenis ini bisa dengan mudah kamu temukan di supermarket, minimarket maupun online shop. Saranku pilih skincare konvensional yang memiliki nomor BPOM untuk menjamin kandungan didalamnya masih masuk dosis aman yang diperbolehkan. Aku pribadi sejak sembuh dari dermatitis sudah nggak mau lagi menggunakan jenis skincare ini. Lebih baik menghindari daripada eksimku kambuh lagi. Kelebihannya skincare ini terjangkau dan akses mendapatkannya sangat mudah.
b. Clean skincare
c. Natural & organik skincare
Label skincare organik dari ECOCERT |
- Proses produksi ramah lingkungan dan kesehatan manusia
- Penggunaan sumber daya alam yang bertanggungjawab
- Respect of biodiversity
- Tidak ada bahan petrokimia (paraben, phenoxyethanol, parfum, perwarna sintetik)
- Non-GMO
- Kemasan dapat didaur-ulang
- Air dan mineral tidak dianggap organik karena bukan berasal dari pertanian
- Produk tidak mengandung PEG/PPG, polysorbate (tween), glycol (ethylene glycol, propylene glycol, silicone, dimethicone, paraben, formaldehyde dan turunannya (DMDM hydantoin, quaternium-15, urea), sulfate (SLS, SLES, dll), hydrogenated oil, phthalate, BHT, BTMS, emulsifying wax, cetrimonium chloride.
Selalu baca INCI pada label kemasan
INCI adalah International Nomenclature of Cosmetic Ingredients yaitu penamaan sistematis yang diakui secara internasional untuk mengidentifikasi bahan pada skincare atau kosmetik. Dibuat oleh International Nomenclature Committee (INC), dipublikasikan oleh Personal Care Product Council (PCPC) dalam International Cosmetic Ingredient Dictionary and Handbook. Tersedia dalam bentuk digital berupa wINCI. Dengan adanya sistem ini, semua orang di dunia bisa mengetahui bahan apa saja yang terkandung dalam produk dengan membaca komposisi bahan pada kemasan produk.
contoh INCI pada produk skincare |
Dengan INCI ini, kita bisa melihat skincare yang kita pakai mengandung bahan berbahaya atau tidak. Ribet memang jika harus mengenali semua bahan yang boleh atau tidak pada produk. Tips lain yang bisa Kamu lakukan adalah mencari produsen yang bisa dipercaya atau pilih skincare yang memiliki label tersertifikasi.
Tips saat memilih skincare untuk kulit sensitif
- Paling minimal pilih level clean skincare. Menghitung benefit dan efek samping yang ditimbulkan, aku sangat menghindari penggunaan skincare konvensional terutama untuk wajah
- Hindari SLS/SLES karena sifatnya yang kasar untuk kulit
- Pastikan kulit selalu terhidrasi. Selain cukup konsumsi air, rutin memakai moisturizer juga akan memberikan kekuatan untuk barrier kulit.
- Gunakan produk dengan bahan baku seminimal mungkin. Semakin minimalis bahan pembuat skincare, semakin kecil resiko iritasinya.
- Hindari produk dengan kandungan fragrance, alkohol, antibakteri, paraben, retinol dan AHA.
- Jika memungkinkan, hindari kosmetik waterproof yang pastinya akan sulit untuk dibersihkan sehingga butuh cleanser khusus yang lebih tajam jika terkena kulit. Fyi, kosmetik waterproof itu biasanya mengandung PFAS alias bahan pembuat teflon.
- Kurangi penggunaan kosmetik karena biasanya kosmetik menggunakan pigmen yang beresiko memicu alergi kulit.
- Gunakan physical sunscreen minimal SPF 30 karena physical sunscreen hanya mengandung bahan aktif zinc oxide dan titanium dioxide yang lebih aman untuk kulit sensitif.
Pilihan Skincare untuk Kulit Sensitif dengan Dermatitis
1. Facial wash - Le Peche Mignon dari JNSQ
2. Essence, serum, pelembab, sunscreen - Skintegrity
- Calm & glow balancing moisturizer untuk pelembab pagi. Secara tekstur aku lebih suka pelembab yang ini dibandingkan dengan pelembab malam. Baunya seger dan dipakainya gampang untuk blending dan menyerapnya.
- Nourish & glow moisturizer untuk pelembab malam. Secara terktur pelembab ini lebih berat dan greasy tapi kusuka hasilnya setelah bangun pagi tuh kulit kenyal dan lembut banget.
- Hydrating flower essence toner. Biasanya aku pakai kalau sedang males skincarean atau sedang buru-buru atau saat wajah terasa kering jadi tinggal semprot beres. Wangi jasminenya enak banget dan efek hidrasinya itu mantuliti #love
- Brightening booster serum. Di awal keluarnya aku agak underestimated serum ini bisa mencerahkan sekaligus memudarkan dark spot. Mikirnya produk organik nggak akan sekuat itu. Cuma karena sekarang patokanku beli skincare itu spesifikasinya dulu, yowis beli. Yang penting aman dulu, masalah glowing atau nggak gimana ntar. Eh ternyata kalau formulasi dan bahan bakunya oke, hasilnya pun akan seoke itu. Tanteku yang aku racuni produk skintegrity aja, udah repurchase yang ke sekian kali karena jatuh cinta sama serumnya. Serum ini aku pakai sebelum pelembab malam.
- Daily mineral sunscreen. Akhirnya formulasi terbaru sunscreen skintegrity enakeun dipakainya. Soalnya formulasi sebelumnya lumayan sulit diratakan di wajah. Dibuat dengan natural zinc oxide dan natural titanium dioxide yang COSMOS approved plus proteksi terhadap bluelight. Termasuk jenis mineral sunscreen yang aman untuk orang dengan kulit sensitif. Asiknya lagi sunscreen ini memberi efek tone up jadi setelah pakai muka tuh jadi lebih cakep. Aku pakai sunscreen ini setelah pakai pelembab pagi.
4. Body scrub & Body butter - Yagi Natural
Sebagai pecinta kopi dan cokelat, body scrub cocoa coffee scrub @yagi.forest ini sungguh memanjakan hidungku. Produk ini emulsified sehingga mudah larut di air biarpun menggunakan minyak kelapa dan minyak zaitun. Nggak ada minyak yang tertinggal di badan setelah dibilas dengan air. Trus ya, ini tuh irit dipakainya. Entah karena aku nggak serajin itu luluran tapi memang pakainya sedikit aja cukup.5. Body lotion - Hydrating body lotion dari Sensatia botanical
5. Breast oil - Kencana bodyworks
Sekian ceritaku tentang rekomendasi skincare untuk kulit sensitifku. Semoga artikel ini bermanfaat untuk yang membaca. Jika ada pertanyaan atau mau sharing seputar pengalaman sesama pemilik dermatitis, kutunggu curhatmu di kolom komentar ya. Salam hangat :)
Diupdate : 28 Mei 2023
Sumber :